Selasa, 27 Mei 2008

KERJASAMA BISNIS : SOLUSI SEKOLAH TUNAI

Tulisan di bawah ini dari Bapak Nukman Luthfie, CEO Virtual Consulting

Banyak model kerjasama antara pemilik ide, know-how dan pelaksana dengan pemilik modal. Yang paling sering terjadi adalah pemilik ide, know how dan pelaksana membuat proposal dan rencana bisnis, kemudian "menjual"nya ke pemilik modal. Berapa besar dana yang dibutuhkan, berapa besar return yang ditawarkan, serta opsi kepemilikan (dan berapa besarnya) sangat menentukan dalam kerjasama ini.

Kerjasama bisa dalam bentuk kepemilikan proyek (atau perusahaan) bersama. Bisa juga dalam bentuk bagi hasil/keuntungan (profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing).

Tidak ada angka patokan berapa porsi pembagian keuntungan, pendapatan atau kepemilikan yang ideal. Bagi pemilik ide, jika Anda ingin mendapatkan mitra pendukung keuangan, cara inilah yang pasti jitu: berikan keuntungan kepada pemilik modal dengan tingkat yang lebih bagus ketimbang deposito, atau investasi portofolio personal lainnya seperti reksa dana atau property. Bagi pemilik modal, return on investment (baik jangka pendek maupun jangkapanjang) sangat penting.

Ada beberapa tips penting jika anda sebagai pemilik ide, know-how dan pelaksana jika bekerjasama dengan pemilik modal.

Pertama, untuk mempertahankan motivasi pemilik ide, usahakan jika berbagi saham, kepemilikan anda di atas 51%. Demikian juga halnya jika sifatnya pembagian keuntungan maupun pembagian pendapatan.

Kedua, carilah mitra pendukung modal yang tidak campur tangan dalam urusan manajemen karena andalah yang lebih tahu dunia yang anda geluti.

Dua hal di atas biasanya sulit didapatkan. Pemilik modal adalah orang-orang yang jago bernegosiasi dan pandai berhitung risiko bisnis. Tetapi tetaplah berusaha karena bisnis akan lebih lancar jika ada dukungan modal yang cukup.

Bagus sekali saran dari pak Nukman Luthfie di atas. Pas banget buat menjalankan sistem Sekolah Tunai. Terima kasih banyak pak Luthfie. Semoga saran dari bapak turut membangun jaringan Sekolah Tunai ke seluruh negeri maupun ke manca negara. Harapan ke depan tentu Sekolah Tunai ini bisa menjadi sistem sebesar atau melebihi VISA. Amien.

Salam,
Ahmad Sragiy

Tidak ada komentar: