Selasa, 27 Mei 2008

BMI MASUK MALAYSIA

Bank Muamalat Indonesia Siap Buka Kantor di Malaysia

Dikutip dari Niriah.com

Guna merealisasikan rencana strategis menjadi bank regional Asia Tenggara pada 2015, Bank Muamalat Indonesia akan membuka kantor perwakilan di Malaysia. Izin kepada Bank Negara Malaysia (BNM) telah diajukan. Jika tak ada aral melintang kantor perwakilan tersebut beroperasi tahun ini.

"Kami sudah ajukan izin kepada bank sentral Malaysia," ujar Direktur Utama Ahmad Riawan Amin kepada Republika belum lama ini.

Menurut Riawan, menjadikan Bank Muamalat sebagai bank regional Asia Tenggara mungkin dilakukan. Hal itu terutama didukung kesepakatan negara ASEAN yang akan memperlonggar industri perbankan di wilayah Asia Tenggara.

Alasan lainnya, Malaysia memiliki potensi bisnis perbankan syariah cukup besar serta memiliki tingkat likuiditas dana cukup tinggi. Selain itu, Malaysia saat ini juga menjadi salah satu tempat parkir aliran dana overlikuiditas Timur Tengah. "Keberadaan kami di sana untuk menjembatani masuknya dana dari Malaysia atau dana Timur Tengah yang parkir ke Indonesia," kata Riawan mantap.

Kantor perwakilan BMI di Malaysia kelak akan membidik pembiayaan korporasi. Riawan optimistis rencana bisnis ini berjalan efektif. Selain karena Indonesia memiliki cukup banyak proyek pembiayaan dibandingkan Malaysia, return pembiayaan investasi di Indonesia jauh lebih tinggi.

"Di sana return financing di bawah 5 persen. Sedangkan, di sini di atas 10 persen, bahkan bisa 12-13 persen," kata Riawan.

Setelah Malaysia, Bank Muamalat berencana mendirikan pula kantor serupa di beberapa negara lain. "Kita ingin tidak hanya bank luar yang ada di Indonesia, tapi bank Indonesia juga ada di luar," tegas Riawan.


Semoga visi misi Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di tanah air dapat terwujud. Begitu pula visi misi Sekolah Tunai bisa diwujudkan dalam beberapa tahun kedepan. Amin.

Salam,
Ahmad Sragiy



DARI NIRIAH.COM

Alif Bidik Pembiayaan Rp900 Miliar

Dikutip dari Niriah.com

PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif), anak usaha PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, membidik tiga pembiayaan proyek di sektor agribisnis, properti dan transportasi yang nilainya lebih dari Rp900 miliar, tahun ini.

Presiden Direktur Alif Herbudhi S. Tomo mengatakan proses negosiasi pembiayaan ketiga proyek tersebut sedang berjalan dan diharapkan dalam waktu dekat ini bisa difinalisasi. Namun, dia tidak menyebutkan siapa tiga calon debitornya.

"Semua masih dalam negosiasi. Jadi, kami belum bisa menyebutkan namanya. Ditunggu saja ya," ujarnya kepada Bisnis Indonesia usai penandatanganan nota kesepahaman penunjukan Alif sebagai arranger sukuk ijarah PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Ikai) senilai US$22 juta, di Jakarta, senin (5/5/2008).

Herbudhi merinci Alif membidik pembiayaan sektor agribisnis atau tambak udang di Sulawesi yang nilai US$16 juta atau Rp 147,2 miliar.

Kedua, pembiayaan properti senilai US$14 juta atau Rp128,8 miliar dan ketiga, pembiayaan transportasi angkutan regional (regional freight) sebesar Rp600 miliar.

Sekolah Tunai akan mampu menjadi lembaga penghimpun dana terbesar yang mempunyai captive market yaitu pembayaran sekolah mulai dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.

Nantikan kehadirannya sebuah sistem yang akan menjadi tren dalam sistem pembayaran dunia pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Amien.



Salam,
Ahmad Sragiy



UNTUNG BISNIS SYARIAH

Ramai-ramai masuk bisnis syariah

Metrodata Terbitkan Obligasi Syariah Rp 100 Milyar

Dikutip dari Niriah.com

PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) menerbitkan sukuk ijarah senilai Rp 100 miliar berjangka waktu lima tahun. Penjajakan penawaran Sukuk Ijarah diawali dengan pelaksanaan Public Expose dan Due Diligence Meeting, kemarin (21/5/2008).

Sukuk ijarah MTDL berpatokan pada surat utang negara seri FR019 ditambah premi135 hingga 205 basis point dan memiliki jangka waktu lima tahun.

"Kami memilih mengeluarkan obligasi karena butuh pendanaan jangka panjang," kata Presiden Direktur Metrodata Kusnadi Sukarja di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan perseroan lebih memilih menerbitkan sukuk ketimbang obligasi konvensional karena melihat suplai sukuk masih kurang bila dibandingkan dengan permintaan pasar. Kondisi ini memberi peluang besar bagi sukuk ijarah MTDL untuk diserap oleh investor.

Dana hasil sukuk (sebesar 55 persen/Rp 55 miliar) tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi 100 persen saham Soltius Asia Pte. Ltd. senilai US$ 6 juta dan sisanya sebesar Rp 45 miliar (45 persen) akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usahanya.

Menurut Kusnadi, akuisisi Soltius akan memperkuat posisi Metrodata sebagai perusahaan di bidang teknologi informasi khususnya untuk jasa konsultan.

MTDL mengharapkan memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam & LK pada pertengahan Juni 2008. Sedangkan pencatatan Sukuk Ijarah MTDL direncanakan dilakukan pada awal Juli 2008 di Bursa Efek Indonesia. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 adalah PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (“AAA”).

MTDL pada 2007 berhasil membukukan laba bersih sejumlah Rp 28,48 miliar. Atau, naik sebesar 37,08 persen dibandingkan 2006. Pencapaian laba bersih tersebut di atas target Rp 21 miliar yang telah ditetapkan sebelumnya.

PT Moody's Indonesia memberikan peringkat A3.id kepada MTDL dengan prospek stabil.

Sekolah Tunai walaupun tidak menggunakan kata syariah dalam profilenya, maupun komunikasinya, namun prinsip-prinsip yang diterapkan dalam menjalankan bisnis mengacu pada nilai-nilai Qur'ani dan Sunnah Muhammad saw.

Selamat memasuki era Sekolah Tunai dan manfaatkan fasilitas bergengsi dan menuntungkan di seluruh penjuru dunia melalui Sekolah Tunai, dimanapun sekolahnya di dalam dan di luar negeri, mulai dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.


Salam,
Ahmad Sragiy



KEADILAN MELALUI TEKNOLOGI SOFTWARE PERBANKAN

Kisah OASIS TNG

Miftah Fauzy, Mewujudkan Keadilan dengan Teknologi

Dikutip dari Niriah.com

Bila sistem keuangan syariah disebut-sebut sebagai masa depan perokonomian yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, maka sudah semestinya dipikirkan juga teknologi pendukungnya. Miftah Fauzy telah memutuskan untuk berdiri di barisan depan antisipasi itu begitu ia menyadari bahwa teknologi itu mahal harganya, sementara tidak semua lembaga keuangan yang memiliki itikad mulia untuk berjalan di atas jalur syariah memiliki modal dan kemampuan untuk merengkuhnya. Oasisi TNG, tempat lulusan D-3 Akademi Manajemen Informatika (AMIK) Bandung tersebut menjabat direktur utama, memberi solusi atas dilema itu.

Dalam perbincangan dengan Niriah.com di Jakarta, Miftah menekankan TNG yang menempel di belakang nama Oasis itu. "Jadi nama itu satu kesatuan, Oasis TNG, ini merupakan solusi apliasi sistem untuk ekonomi syariah, nah di sana ada TNG, the next generation, itu artinya program kita nggak akan berhenti, berlangsung buat negerasi seterusnya. Tujuannya, membuat produk aplikasi teknologi perangkat lunak yang berkualitas tinggi, murah --artinya terjangkau, dan punya skema yang fleksibel dalam hal bisnisnya," papar sarjana S-1 Teknologi Informasi ST INTEN Bandung itu.

Fleksibilitas dalam hal bisnis yang dimaksud adalah kemampuan untuk menyesuaikan dengan kapasitas bank yang membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan Oasis TNG. "Termasuk, untuk bank-bank kecil yang tidak mampu kita akan lakukan model sewa yang sangat terjangkau, supaya bank-bank kecil dan menengah menikmati teknologi," ujar Miftah. Jadi, bagi bapak dari tiga orang puteri yang sudah 20 tahun malang-melintang di dunia IT itu, kata kuncinya adalah keadilan.

"Bayangkan, bank kecil dengan aset lima puluh hingga seratus juta rupiah, masak harus membeli produk software yang harganya satu miliar, nggak masuk akal, padahal mereka harus beroperasi. Kita ingin membantu membesarkan bank-bank itu supaya dapat beroperasi dan menjalankan fungsinya menyalurkan kredit pada masyakat dengan skema-skema yang berkeadilan," papar pria yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan IT di Singapura dan Australia itu.

Ketika mendirikan PT Kilatindo Cemerlang Indonesia --yang memayungi Oasis TNG-- bersama beberapa rekannya, awalnya Miftah hanya berpikir untuk mengisi kekosongan pasar akan kebutuhan produk-produk software untuk core banking yang murah. "Selama ini pasarnya dikuasai vendor-vendor berkelas dan sudah malang-melintang lama. Kita ngerasa ada yang kurang, dan kita masuk untuk menunjukkan bahwa ternyata produk core banking itu nggak selalu mahal."

Sekolah Tunai merupakan sebuah sistem pembayaran yang diperuntukan bagi seluruh lembaga pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Marketshare Sekolah Tunai ini lebih dari Rp 50 triliun setiap tahun ajaran baru sekolah. Sebuah angka bisnis yang spektakuler. Bagi anda yang biasa melakukan investasi, Sekolah Tunai adalah lahan investasi yang sangat baik karena produk ini punya peluang untuk menjadi world brand-sekaligus bisnis world class.

Marketshare dunia akan sistem ini lebih dari USD 150 miliar per tahun ajaran baru sekolah di seluruh dunia. Dalam 5 tahun ke depan sistem bisnis ini mampu menghimpun dana melebihi yang bisa dihimpun oleh lembaga keuangan, perbankan.

Selamat memasuki era Sekolah Tunai. Nikmati fasilitas bergengsi dari Sekolah Tunai di seluruh penjuru dunia.

Salam,
Ahmad Sragiy

KERJASAMA BISNIS : SOLUSI SEKOLAH TUNAI

Tulisan di bawah ini dari Bapak Nukman Luthfie, CEO Virtual Consulting

Banyak model kerjasama antara pemilik ide, know-how dan pelaksana dengan pemilik modal. Yang paling sering terjadi adalah pemilik ide, know how dan pelaksana membuat proposal dan rencana bisnis, kemudian "menjual"nya ke pemilik modal. Berapa besar dana yang dibutuhkan, berapa besar return yang ditawarkan, serta opsi kepemilikan (dan berapa besarnya) sangat menentukan dalam kerjasama ini.

Kerjasama bisa dalam bentuk kepemilikan proyek (atau perusahaan) bersama. Bisa juga dalam bentuk bagi hasil/keuntungan (profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing).

Tidak ada angka patokan berapa porsi pembagian keuntungan, pendapatan atau kepemilikan yang ideal. Bagi pemilik ide, jika Anda ingin mendapatkan mitra pendukung keuangan, cara inilah yang pasti jitu: berikan keuntungan kepada pemilik modal dengan tingkat yang lebih bagus ketimbang deposito, atau investasi portofolio personal lainnya seperti reksa dana atau property. Bagi pemilik modal, return on investment (baik jangka pendek maupun jangkapanjang) sangat penting.

Ada beberapa tips penting jika anda sebagai pemilik ide, know-how dan pelaksana jika bekerjasama dengan pemilik modal.

Pertama, untuk mempertahankan motivasi pemilik ide, usahakan jika berbagi saham, kepemilikan anda di atas 51%. Demikian juga halnya jika sifatnya pembagian keuntungan maupun pembagian pendapatan.

Kedua, carilah mitra pendukung modal yang tidak campur tangan dalam urusan manajemen karena andalah yang lebih tahu dunia yang anda geluti.

Dua hal di atas biasanya sulit didapatkan. Pemilik modal adalah orang-orang yang jago bernegosiasi dan pandai berhitung risiko bisnis. Tetapi tetaplah berusaha karena bisnis akan lebih lancar jika ada dukungan modal yang cukup.

Bagus sekali saran dari pak Nukman Luthfie di atas. Pas banget buat menjalankan sistem Sekolah Tunai. Terima kasih banyak pak Luthfie. Semoga saran dari bapak turut membangun jaringan Sekolah Tunai ke seluruh negeri maupun ke manca negara. Harapan ke depan tentu Sekolah Tunai ini bisa menjadi sistem sebesar atau melebihi VISA. Amien.

Salam,
Ahmad Sragiy

SEKOLAH TUNAI DENGAN OASIS

Memilih Teknologi Perbankan Syariah

Oleh Ivan Irawan
Dikutip dari Niriah.com

Saat ini kita adalah saksi bagi pertumbuhan pesat perbankan syariah di Indonesia. Berbagai kemudahan melalui regulasi telah diberikan oleh Bank Indonesia agar semakin banyak tersedia layanan perbankan syariah di Indonesia. Iklim yang semakin kondusif ini seharusnya mampu mendorong pelaku bisnis perbankan di Indonesia yang konon termasuk paling besar di dunia dalam hal jumlah usaha dalam satu negara. Jika ratusan bank umum yang ada di Indonesia membuka Unit Usaha Syariah (UUS), maka masyarakat akan semakin mudah mendapatkan layanan perbankan syariah.

Sistem perbankan syariah sesungguhnya tidak terbatas pasarnya pada nasabah yang memiliki ikatan emosional keagamaan (masyarakat muslim). Layanan perbankan syariah dapat dinikmati oleh siapa saya tidak bergantung agama yang dianut sepanjang bersedia mengikuti cara berbisnis yang diperbolehkan secara syariah. Masyarakat membutuhkan lembaga keuangan yang kuat, transparan, adil dan berkomitmen membantu meningkatkan perekonomian dan usaha nasabah.

Pengalaman saya ikut dalam kegiatan konversi Bank Umum menjadi Bank Umum Syariah membuktikan bahwa dengan edukasi dan cara pendekatan yang tepat, masyarakat non-muslim tidak mengalami masalah melakukan kegiatan perbankan secara syariah. Bahkan pada salah satu cabang yang dikonversi dari Bank Umum, sampai saat ini lebih dari 70% nasabahnya adalah non-muslim. Tidak ditemui kendala berarti dalam proses edukasi dan retaining nasabah, salah satunya terlebih karena strategi sederhana namun jitu dengan mengganti nama produk yang berbahasa Arab dengan nama produk yang lebih mudah dimengerti oleh nasabah non-muslim.

Kenyataannya ada beberapa hal yang menjadi penghambat bagi pelaku industri keuangan untuk sesegera mungkin masuk ke bisnis perbankan syariah. Faktor langka dan terbatasnya Sumber Daya Insani yang mengerti betul perbankan syariah menjadi salah satunya. Faktor penghambat lainnya adalah Teknologi Informasi (TI) Perbankan Syariah.

Bagi yang pernah mendalami perbankan konvensional dan syariah paham bahwa perbedaan sistem konvensional dan syariah bukan hanya pada kulit luarnya saja, namun justru di inti bisnis prosesnya. Syariah atau tidaknya transaksi sangat terkait dengan esensi dari model transaksinya. Implikasinya sistem TI syariah haruslah benar-benar menyentuh sampa ke inti prosesnya, mulai dari tata cara transaksi dan akad sampai pembukuan. Jadi membangun sistem TI syariah tidaklah cukup dengan melakukan tambal sulam dari sistem TI bank konvensional.

Tambahan lainnya akad/bisnis proses dalam perbankan syariah lebih variatif daripada pada perbankan konvensional. Jika di dalam sistem TI bank konvensional biasanya mengenal hanya dua sampai tiga bisnis proses di pinjaman (yang dapat dikembangkan menjadi berbagai produk derivatifnya), maka di dalam sistem TI bank syariah bisa jadi mengenal lebih dari 10 jenis bisnis proses di pembiayaan (belum termasuk produk derivatifnya. Artinya sistem TI syariah yang baik seharusnya merupakan proses re-engineering TI perbankan mulai dari dasar/inti (start from scratch).

Sistem perbankan syariah adalah unik untuk setiap negara. Kita dapat melihat perbedaan antara sistem perbankan syariah di Indonesia dengan di Malaysia atau dengan di daerah Timur Tengah. Setiap negara memiliki lembaga semacam Dewan Syariah Nasional sebagai penjaga gawang bagi kemurnian pelaksanaan perbankan syariah. Hal ini menyebabkan mudah menerapkan suatu sistem TI syariah di suatu negara meskipun sistem tersebut telah terbukti sukses di negara lainnya. Peraturan dan penjaga gawangnya berbeda.

Software produk dari OASIS inilah yang sangat diperlukan oleh Sekolah Tunai dan dapat dijajaki peluang kerjasama bisnisnya. Semoga keduanya mampu melahirkan produk yang inovatif dan mampu mengurangi dominasi peran lembaga perbankan.

Selamat memasuki era Sekolah Tunai dan nikmati fasilitas bergengsi berkelas dunia bagi anda pribadi yang menginginkan kecepatan, praktis dan simple dalam transaksi pendidikan bagi putra-putri tercinta.

Salam,
Ahmad Sragiy



Senin, 26 Mei 2008

Tren Pemasaran Hermawan Kartajaya vs Tren Sekolah Tunai Ahmad Sragiy

Tren pemasaran & strategi memanfaatkan peluang

Hermawan Kartajaya
President of MarkPlus Inc.

Seorang pemasar yang senantiasa memerhatikan lansekap bisnisnya sebelum memasuki aktivitas inti pemasaran lainnya memiliki peluang yang lebih baik dalam memenangi persaingan. Menilik pada model 4C MarkPlus, seorang pemasar wajib menganalisis change, competitor, customer, dan company-nya sendiri. Hasil dari ini akan memberikan gambaran lanskap bisnis yang sedang dan akan dihadapi.

Berdasarkan lima elemen change (teknologi, politik-legal, sosial-budaya, ekonomi, dan pasar) kami memproyeksikan delapan tren pada 2008. Walaupun bermunculan dengan kecepatan yang agak berbeda, semuanya tampak nyata pada kuartal pertama 2008. Penetrasi Internet benar-benar melejit sebagai buah dari infrastruktur yang semakin mencakup, edukasi pasar terhadap Internet yang berjalan semakin banyak, dan biaya akses yang semakin murah.

Kebijakan dari pemerintah juga menunjukkan arah yang semakin pro-kompetisi, di antaranya sebagai upaya untuk menarik investasi. Tekanan global yang semakin menguat dan gerakan konsumerisme untuk melindungi konsumen menjadi pendorong kuat.

Gagasan dan praktik desentralisasi serta otonomi daerah semakin menguat. Tampilnya daerah-daerah yang sukses mengelola rumah tangganya secara lebih independen menarik banyak daerah lain.

Dalam kebijakan ekonominya, pemerintah lebih berusaha mengakomodasi segmen bottom of the pyramid (BOP). Selain menjaga mesin konsumsi perekonomian, pemerintah sangat berkepentingan untuk menjaga popularitas menjelang Pemilu 2009. Selain itu, perusahaan yang membidik segmen BOP semakin banyak dan terbukti menguntungkan.

Konsumen yang semakin ekspresif secara individual tampak dari semakin banyaknya teknologi yang memungkinkan itu terjadi. Sebuah fakta menarik lainnya adalah menurunnya indeks keyakinan konsumen, dari 99,1 pada Desember 2007 menjadi 92,4 pada Februari 2008.

Tampaknya konsumen mulai merasa pesimistis terhadap lingkungan mereka dan malah mengembangkan kepercayaan terhadap dirinya sendiri. Karakteristik lain dari mereka adalah lebih suka mendengarkan rumor dibandingkan dengan mencari fakta atas kebenaran suatu berita. Isu susu bayi dengan bakteri sakazaki merupakan salah satu yang terkuat.

Proyeksi tren lain yang terbukti secara jelas adalah semakin menguatnya daya beli pasar di luar Jawa. Banyak kota di luar Jawa mencetak indeks keyakinan konsumen yang lebih tinggi dibandingkan di Jawa. Terakhir, terjadinya proliferasi pada mass market di mana segmen pasar menengah dan bawah menggemuk. Hal ini didorong oleh menguatnya keinginan konsumen untuk membeli produk berkualitas bagus dengan harga murah serta dimungkinkan oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.

Selain delapan tren di atas, faktor dalam lanskap bisnis yang sebenarnya paling mengkhawatirkan adalah penurunan daya beli pada konsumen. Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya laju inflasi di atas perkiraan, para pemasar dihadapkan pada pasar yang sulit.

Walaupun pemerintah berusaha mati-matian untuk melindungi masyarakat BOP melalui berbagai kebijakan ekonominya, mesin konsumsi perekonomian kita tetaplah menghadapi ancaman. Bagaimanakah kita dapat memetakan lansekap bisnis yang akan dihadapi?

Delapan strategi

Terdapat delapan strategi kreatif untuk menghadapi persaingan pada 2008, yaitu: explore segmen pasar di luar Jawa, BOP, dan iExpress. Engage market by market, dengan Internet dan dengan word of mouth serta komunitas. Lalu untuk eksekusinya, dengan efficient cost dan experiential service.

Untuk mempermudahnya, kami menyimpulkan tiga skenario dan tiga strategi untuk menghadapinya. Jika pemerintah mampu menanggulangi tekanan ekonomi, sehingga tidak berdampak pada daya beli masyarakat, keadaan akan cukup aman. Kami menyebutnya skenario satu dengan nama optimistic scenario.

Para pemasar perlu menghadapinya dengan best fit creative strategy. Ini berarti dari delapan strategi kreatif yang pernah kami gagas pada akhir 2007, para pelaku dapat memilih salah satu yang paling sesuai dengan lanskap bisnis mereka.

Jika pemerintah tidak mampu menanggulangi tekanan ekonomi sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat secara gradual, akan muncul skenario kedua. Kami menyebutnya cautious pessimistic scenario. Para pemasar perlu menghadapinya dengan rational creative strategy. Konkretnya, pemasar perlu membidik pasar di luar Jawa, menggarapnya dan dengan efisiensi biaya pada eksekusinya.

Jika pemerintah tidak mampu menanggulangi tekanan ekonomi sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat secara drastis, akan muncul skenario ketiga. Kami menyebutnya pessimistic scenario. Para pemasar perlu menghadapinya dengan total creative strategy. Para pemasar ditantang untuk mengadopsi kedelapan strategi kreatif tersebut secara penuh. Hal ini akan menuntut komitmen penuh dari manajemen level atas dan mungkin saja memerlukan kreasi kompetensi baru perusahaan. sumber :www.bisnis.com

Sekolah Tunai

Artikel ini sebagai hiburan pengetahuan yang mampu menginspirasi akal manusia untuk kreatif dalam melihat tren pasar ke depan. Sekolah Tunai adalah salah satu tren bisnis masa depan yang akan menjadi world class business. Selamat datang era Sekolah Tunai dan nikmati fasilitas bergengsi berkelas dunia.

Salam,
Ahmad Sragiy